Ketidaksesuaian Skill (Kemampuan) dengan Pasar Kerja

Ketidaksesuaian Skill (Kemampuan) dengan Pasar Kerja 


https://img.okezone.com/content/2020/10/31/622/2301875/hanya-38-pekerja-di-indonesia-yang-masih-bahagia-hvNL1256Vu.jpg

Masalah banyaknya pengangguran yang terjadi saat ini menjadi saalah satu perhatian utama disetiap negara di dunia khususnya dinegara berkembang. Berdasarkan data yang dirilis (World Bank, 2013), disebutkan bahwa jumlah tenaga kerja di Indonesia merupakan yang terbesar keempat didunia. Artinya jumlah tenaga pelamar kerja di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi seiring dengan bertambah nya jumlah penduduk yang tidak sesuai dengan jumlah lapangan kerja yang ditawarkan sehingga menyebabkan angka pengangguran yang cukup tinggi.

Pada Agustus 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang. Dari beberapa survey yang dilakukan oleh BPS dapat disimpulkan bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia relatif masih rendah dibandingkan dengan daya saing negara tetangga. Rendahnya daya saing disebabkan rendahnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai akibat dari rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya kompetensi kerja dan ketidak cocokan skill dengan pekerjaan.

Pendidikan tinggi sering dianggap sebagai kunci utama membuka peluang pekerjaan yang lebih baik. Namun pada kenyataannya pendidikan tinggi saja tidak cukup untuk membuka pintu peluang pekerjaan, karena skil atau keahlianlah yang menjadi faktor utamanya. Link and Match merupakan istilah dalam dunia kerja yang mempunyai pengartian bahwa kesepadanan atau kecocockan antara skil yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Pada kenyataannya banyak sekali kasus pelamar kerja yang melamar pekerjaan tidak sesuai dengan keahliannya (skills mismatch).

Skills mismatch, atau ketidaksesuaian keterampilan, menjadi isu sentral dalam pembicaraan seputar pengangguran dan produktivitas ekonomi. Fenomena ini terjadi ketika keterampilan yang dimiliki oleh pekerja tidak sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan pasar kerja sehingga menyebabkan pengangguran. Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab skills mismatch antara lain :

Perubahan Cepat dalam Teknologi

Kemajuan teknologi yang cepat dapat membuat keterampilan yang diperlukan di pasar kerja menjadi ketinggalan jika pendidikan tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut.

Kurangnya Informasi Pekerjaan 

Ketidakpahaman atau kurangnya informasi tentang jenis pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan dapat menyebabkan individu memilih jalur pendidikan yang tidak sesuai.

Ketidakcocokan dalam Pemilihan Jurusan

Pemilihan jurusan atau program pendidikan yang tidak sesuai dengan minat, bakat, atau kebutuhan individu dapat menyebabkan ketidaksesuaian keterampilan.

Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Lanjutan

Kurangnya akses atau motivasi untuk melanjutkan pelatihan dan pengembangan keterampilan setelah lulus dapat mengakibatkan kehilangan relevansi keterampilan.

Skills mismatch sangatlah berpengaruh dalam pekerjaan seseorang, sehingga kita harus mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir skills mismatch. Untuk meminimalisir skills mismacth beberapa upaya dan strategi dapat diimplementasikan, baik oleh pemerintah, institusi pendidika, maupun perusahaan. Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya skills mismatch antara lain :

Meningkatan Program Pelatihan dan Rekvalifikasi

Pemerintah perlu memperkuat program pelatihan dan rekvalifikasi untuk pekerja yang terpengaruh oleh skil mismatch. Ini dapat mencakup pelatihan tambahan, program sertifikasi, dan bantuan dalam menyesuaikan keterampilan dengan perubahan kebutuhan pasar kerja.

Konsultasi Karier dan Informasi Pasar Kerja

Membangun kesadaran dan kesiapan pekerja terhadap kebutuhan pasar kerja adalah langkah krusial. Konsultasi karier, informasi pasar kerja, dan panduan mengenai tren industri dapat membantu pekerja membuat keputusan yang lebih terinformasi mengenai pengembangan keterampilan mereka.

Pembaruan Data Pekerjaan dan Keterampilan

Membangun platform atau sistem yang memantau secara terus-menerus kebutuhan pasar kerja dan menyediakan informasi yang akurat tentang tren keterampilan.

            Mengatasi skills mismacth memerlukan kerja sama antara pemerintah, Lembaga Pendidikan, industry dan Masyarakat. Dengan adanya implementasi konsep link and macth menjadi Solusi yang penting. Proses ini menciptakan keseimbangan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pelamar dan pasar kerja. Melalui beberapa langkah-langkah yang telah dijelaskan diatas diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan ketrampilan antara pelamar dan pasar kerja, mengurangi tingkat skills mismacth, serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat berkurangnya angka pengangguran.

 

 

Daftar Rujukan   

Amelia. (2023, Desember 11). “Pengangguran”. Diakses pada 26 Februari 2024. https://www.kompasiana.com/amelians/65770f42c57afb6b33091062/pengangguran

Senza, (2023, Februari 6). “berhentilah berpikir bahwa pengangguran hanya akibat pendidikan atau keahlian rendah ini adalah masalah structural”. Diakses pada 26 Februari 2024. https://theconversation.com/berhentilah-berpikir-bahwa-pengangguran-hanya-akibat-pendidikan-atau-keahlian-rendah-ini-adalah-masalah-struktural-197271

Suhandi. 2021. Dinamila permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran di Indonesia. ResearchGate: Jurnal ilmiah ilmu manajemen dan kewirausahaan, DOI:10.46306 

Img.Okezone, 2024. "Image of environmental pollution due to lack of public awareness of healthy living." Diakses pada 26 Februari 2024.  https://img.okezone.com/content/2020/10/31/622/2301875/hanya-38-pekerja-di-indonesia-yang-masih-bahagia-hvNL1256Vu.jpg



Komentar

Posting Komentar